Rasulullah  'Rasulullah صلي  الله عليه وسلم   telah melarang umatnya mendatangi para peramal, dukun dan tukang tenung.  Melarang bertanya serta membenarkan apa yang mereka katakan. Karena hal itu  mengandung kemungkaran dan bahaya besar, juga berakibat negatif yang sangat  besar pula. Sebab mereka itu adalah orang-orang yang melakukan dusta dan dosa.  
Hadits-hadits  Rasulullah صلي  الله عليه وسلم tersebut di atas membuktikan tentang  kekufuran para dukun dan peramal. Karena mereka mengaku mengetahui hal-hal yang  ghaib, dan mereka tidak akan sampai pada maksud yang diinginkan melainkan dengan  cara berbakti, tunduk, taat, dan menyembah jin-jin. Padahal ini merupakan  perbuatan kufur dan syirik kepada Allah سبحانه  و تعالى Orang yang membenarkan mereka atas  pengakuannya mengetahui hal-hal yang ghaib dan mereka meyakininya, maka hukumnya  sama seperti mereka. Dan setiap orang yang menerima perkara ini dari orang yang  melakukannya, sesungguhnya Rasulullah 'Rasulullah صلي  الله عليه وسلم   berlepas diri dari mereka. 
Seorang  muslim tidak boleh tunduk dan percaya terhadap dugaan dan sangkaan bahwa cara  seperti yang dilakukan itu sebagai suatu cara pengobatan, semisal  tulisan-tulisan azimat yang mereka buat, atau menuangkan cairan timah, dan  lain-lain cerita bohong yang mereka lakukan. 
Semua  ini adalah praktek-praktek perdukunan dan penipuan terhadap manusia, maka  barangsiapa yang rela menerima praktek-praktek tersebut tanpa menunjukkan sikap  penolakannya, sesungguhnya ia telah menolong dalam perbuatan bathil dan kufur.  
Oleh  karena itu tidak dibenarkan seorang muslim pergi kepada para dukun, tukang  tenung, tukang sihir dan semisalnya, lalu menanyakan kepada mereka hal-hal yang  berhubungan dengan jodoh, pernikahan anak atau saudaranya, atau yang menyangkut  hubungan suami istri dan keluarga, tentang cinta, kesetiaan, perselisihan atau  perpecahan yang terjadi dan lain sebagainya. Sebab semua itu berhubungan dengan  hal-hal ghaib yang tidak diketahui hakikatnya oleh siapa pun kecuali oleh Allah  سبحانه  و تعالى .
Sihir  sebagai salah satu perbuatan kufur yang diharamkan oleh Allah, dijelaskan di  dalam surat Al-Baqarah ayat 102 tentang kisah dua Malaikat:  
وَاتَّبَعُواْ  مَا تَتْلُواْ الشَّيَاطِينُ عَلَى مُلْكِ سُلَيْمَانَ وَمَا كَفَرَ سُلَيْمَانُ  وَلَـكِنَّ الشَّيْاطِينَ كَفَرُواْ يُعَلِّمُونَ النَّاسَ السِّحْرَ وَمَا أُنزِلَ  عَلَى الْمَلَكَيْنِ بِبَابِلَ هَارُوتَ وَمَارُوتَ وَمَا يُعَلِّمَانِ مِنْ أَحَدٍ  حَتَّى يَقُولاَ إِنَّمَا نَحْنُ فِتْنَةٌ فَلاَ تَكْفُرْ فَيَتَعَلَّمُونَ  مِنْهُمَا مَا يُفَرِّقُونَ بِهِ بَيْنَ الْمَرْءِ وَزَوْجِهِ وَمَا هُم  بِضَآرِّينَ بِهِ مِنْ أَحَدٍ إِلاَّ بِإِذْنِ اللّهِ وَيَتَعَلَّمُونَ مَا  يَضُرُّهُمْ وَلاَ يَنفَعُهُمْ وَلَقَدْ عَلِمُواْ لَمَنِ اشْتَرَاهُ مَا لَهُ فِي  الآخِرَةِ مِنْ خَلاَقٍ وَلَبِئْسَ مَا شَرَوْاْ بِهِ أَنفُسَهُمْ لَوْ كَانُواْ  يَعْلَمُونَ 
“Dan  mereka mengikuti apa yang dibaca oleh syetan-syetan pada masa kerajaan Sulaiman  (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), padahal Sulaiman  tidak kafir (tidak mengerjakan sihir). Mereka mengajarkan sihir  kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada  dua orang malaikat di negeri Babil yaitu Harut dan Marut, sedang keduanya tidak  mengajarkan (sesuatu) kepada seorang pun sebelum mengatakan:"Sesungguhnya kami  hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu kafir'. Maka mereka mempelajari  dari kedua malaikat itu apa yang dengan sihir itu mereka dapat menceraikan  antara seorang (suami) dengan istrinya. Dan mereka itu (ahli sihir) tidak  memberi mudharat dengan sihirnya kepada seorang pun kecuali dengan izin Allah.  Dan mereka mempelajari sesuatu yang memberi mudharat kepadanya dan tidak memberi  manfaat. Demi, sesungguhnya mereka telah meyakini bahwa barangsiapa yang  menukarkan ayat (kitab Allah) dengan sihir itu, tiadalah baginya keuntungan di  Akhirat, dan amat jahatlah perbuatan mereka menjual dirinya dengan sihir, kalau  mereka mengetahui." (QS. Al-Baqarah:  102).  
Ayat  yang mulia ini juga menunjukkan bahwa orang-orang yang mempelajari ilmu sihir,  sesungguhnya mereka mempelajari hal-hal yang hanya mendatangkan mudharat bagi  diri mereka sendiri, dan tidak pula mendatangkan sesuatu kebaikan di sisi Allah  سبحانه  و تعالى. Ini merupakan ancaman berat yang  menunjukkan betapa besar kerugian yang diderita oleh mereka di dunia ini dan di  Akhirat nanti. Mereka sesungguhnya telah memperjualbelikan diri mereka dengan  harga yang sangat murah, itulah sebabnya Allah berfirman: 
وَلَبِئْسَ  مَا شَرَوْاْ بِهِ أَنفُسَهُمْ لَوْ كَانُواْ يَعْلَمُونَ 
"Dan  amat jahatlah perbuatan mereka menjual dirinya dengan sihir itu, seandainya  mereka mengetahui." (QS.  Al-Baqarah:  102).
Kita  memohon kepada Allah kesejahteraan dan keselamatan dari kejahatan sihir dan  semua jenis praktek perdukunan serta tukang sihir dan tukang ramal. Kita memohon  pula kepadaNya agar kaum muslimin terpelihara dari kejahatan mereka. Semoga  Allah سبحانه  و تعالى memberikan pertolongan kepada kaum muslimin  agar senantiasa berhati-hati terhadap mereka, dan melaksanakan hukum Allah  dengan segala sangsi-sangsinya kepada mereka, sehingga manusia menjadi aman dari  kejahatan dan segala praktek keji yang mereka lakukan.
Sungguh  Allah Maha Pemurah lagi Maha Mulia!.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar